Rabu, 18 Februari 2015

Memilih Pasangan Idaman Menurut Sunnah Rasulullah SAW

Terikatnya jalinan cinta dua orang insan dalam sebuah pernikahan adalah perkara yang sangat diperhatikan dalam syariat Islam yang mulia ini. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan dilarang menjadikan hal ini sebagai bahan candaan atau main-main. 
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة
“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.’” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Salah satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.

Sungguh sayang, anjuran ini sudah semakin diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Sebagian mereka terjerumus dalam perbuatan maksiat seperti pacaran dan semacamnya, sehingga mereka pun akhirnya menikah dengan kekasih mereka tanpa memperhatikan bagaimana keadaan agamanya. Sebagian lagi memilih pasangannya hanya dengan pertimbangan fisik. Mereka berlomba mencari wanita cantik untuk dipinang tanpa peduli bagaimana kondisi agamanya. Sebagian lagi menikah untuk menumpuk kekayaan. Mereka pun meminang lelaki atau wanita yang kaya raya untuk mendapatkan hartanya. Yang terbaik tentu adalah apa yang dianjurkan oleh syariat, yaitu berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup serta menimbang anjuran-anjuran agama dalam memilih pasangan.

Setiap muslim yang ingin beruntung dunia akhirat hendaknya mengidam-idamkan sosok suami dan istri dengan kriteria sebagai berikut:
1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Ini adalah kriteria yang paling utama dari kriteria yang lain. Maka dalam memilih calon pasangan hidup, minimal harus terdapat satu syarat ini. Karena Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)

Sedangkan taqwa adalah menjaga diri dari adzab Allah Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka hendaknya seorang muslim berjuang untuk mendapatkan calon pasangan yang paling mulia di sisi Allah, yaitu seorang yang taat kepada aturan agama.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun menganjurkan memilih istri yang baik agamanya,
تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه إلا تفعلوه تكن فتنة في الأرض وفساد كبير
“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)

Jika demikian, maka ilmu agama adalah poin penting yang menjadi perhatian dalam memilih pasangan. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, padahal dia tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya? Dan disinilah diperlukan ilmu agama untuk mengetahuinya.
Maka pilihlah calon pasangan hidup yang memiliki pemahaman yang baik tentang agama. Karena salah satu tanda orang yang diberi kebaikan oleh Allah adalah memiliki pemahaman agama yang baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Al Kafa’ah (Sekufu)
Yang dimaksud dengan sekufu atau al kafa’ah -secara bahasa- adalah sebanding dalam hal kedudukan, agama, nasab, rumah dan selainnya (Lisaanul Arab, Ibnu Manzhur). Al Kafa’ah secara syariat menurut mayoritas ulama adalah sebanding dalam agama, nasab (keturunan), kemerdekaan dan pekerjaan. (Dinukil dari Panduan Lengkap Nikah, hal. 175). Atau dengan kata lain kesetaraan dalam agama dan status sosial. Banyak dalil yang menunjukkan anjuran ini. Di antaranya firman Allah Ta’ala,
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)
Al Bukhari pun dalam kitab shahihnya membuat Bab Al Akfaa fid Diin (Sekufu dalam agama) kemudian di dalamnya terdapat hadits,
تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Salah satu hikmah dari anjuran ini adalah kesetaraan dalam agama dan kedudukan sosial dapat menjadi faktor kelanggengan rumah tangga. Hal ini diisyaratkan oleh kisah Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dinikahkan dengan Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha. Zainab adalah wanita terpandang dan cantik, sedangkan Zaid adalah lelaki biasa yang tidak tampan. Walhasil, pernikahan mereka pun tidak berlangsung lama. Jika kasus seperti ini terjadi pada sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apalagi kita?

3. Menyenangkan jika dipandang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang telah disebutkan, membolehkan kita untuk menjadikan faktor fisik sebagai salah satu kriteria memilih calon pasangan. Karena paras yang cantik atau tampan, juga keadaan fisik yang menarik lainnya dari calon pasangan hidup kita adalah salah satu faktor penunjang keharmonisan rumah tangga. Maka mempertimbangkan hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu untuk menciptakan ketentraman dalam hati.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan 4 ciri wanita sholihah yang salah satunya,
وان نظر إليها سرته
“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih)


Oleh karena itu, Islam menetapkan adanya nazhor, yaitu melihat wanita yang yang hendak dilamar. Sehingga sang lelaki dapat mempertimbangkan wanita yang yang hendak dilamarnya dari segi fisik. Sebagaimana ketika ada seorang sahabat mengabarkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia akan melamar seorang wanita Anshar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أنظرت إليها قال لا قال فاذهب فانظر إليها فإن في أعين الأنصار شيئا
“Sudahkah engkau melihatnya?” Sahabat tersebut berkata, “Belum.” Beliau lalu bersabda, “Pergilah kepadanya dan lihatlah ia, sebab pada mata orang-orang Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim)

4. Subur (mampu menghasilkan keturunan)
Di antara hikmah dari pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum muslimin dan memperkuat izzah (kemuliaan) kaum muslimin. Karena dari pernikahan diharapkan lahirlah anak-anak kaum muslimin yang nantinya menjadi orang-orang yang shalih yang mendakwahkan Islam. Oleh karena itulah, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,
تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih)
Karena alasan ini juga sebagian fuqoha (para pakar fiqih) berpendapat bolehnya fas-khu an nikah (membatalkan pernikahan) karena diketahui suami memiliki impotensi yang parah. As Sa’di berkata: “Jika seorang istri setelah pernikahan mendapati suaminya ternyata impoten, maka diberi waktu selama 1 tahun, jika masih dalam keadaan demikian, maka pernikahan dibatalkan (oleh penguasa)” (Lihat Manhajus Salikin, Bab ‘Uyub fin Nikah hal. 202)

# Kriteria Khusus untuk Memilih Calon Suami 

Khusus bagi seorang muslimah yang hendak memilih calon pendamping, ada satu kriteria yang penting untuk diperhatikan. Yaitu calon suami memiliki kemampuan untuk memberi nafkah. Karena memberi nafkah merupakan kewajiban seorang suami. Islam telah menjadikan sikap menyia-nyiakan hak istri, anak-anak serta kedua orang tua dalam nafkah termasuk dalam kategori dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كفى بالمرء إثما أن يضيع من يقوت
“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih).
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun membolehkan bahkan menganjurkan menimbang faktor kemampuan memberi nafkah dalam memilih suami. Seperti kisah pelamaran Fathimah binti Qais radhiyallahu ‘anha:
عن فاطمة بنت قيس رضي الله عنها قالت‏:‏ أتيت النبي صلى الله عليه وسلم، فقلت‏:‏ إن أبا الجهم ومعاوية خطباني‏؟‏ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏‏”‏أما معاوية، فصعلوك لا مال له ، وأما أبوالجهم، فلا يضع العصا عن عاتقه‏
“Dari Fathimah binti Qais radhiyallahu ‘anha, ia berkata: ‘Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku berkata, “Sesungguhnya Abul Jahm dan Mu’awiyah telah melamarku”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Adapun Mu’awiyah adalah orang fakir, ia tidak mempunyai harta. Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya”.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak merekomendasikan Muawiyah radhiyallahu ‘anhu karena miskin. Maka ini menunjukkan bahwa masalah kemampuan memberi nafkah perlu diperhatikan.
Namun kebutuhan akan nafkah ini jangan sampai dijadikan kriteria dan tujuan utama. Jika sang calon suami dapat memberi nafkah yang dapat menegakkan tulang punggungnya dan keluarganya kelak itu sudah mencukupi. Karena Allah dan Rasul-Nya mengajarkan akhlak zuhud (sederhana) dan qana’ah (menyukuri apa yang dikarunai Allah) serta mencela penghamba dan pengumpul harta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تعس عبد الدينار، والدرهم، والقطيفة، والخميصة، إن أعطي رضي، وإن لم يعط لم يرض
“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamishah dan celakalah hamba khamilah. Jika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah.” (HR. Bukhari).
Selain itu, bukan juga berarti calon suami harus kaya raya. Karena Allah pun menjanjikan kepada para lelaki yang miskin yang ingin menjaga kehormatannya dengan menikah untuk diberi rizki.
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kalian. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An Nur: 32)

# Kriteria Khusus untuk Memilih Istri

Salah satu bukti bahwa wanita memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam adalah bahwa terdapat anjuran untuk memilih calon istri dengan lebih selektif. Yaitu dengan adanya beberapa kriteria khusus untuk memilih calon istri. Di antara kriteria tersebut adalah:

1. Bersedia taat kepada suami
Seorang suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء
“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS. An Nisa: 34)
Sudah sepatutnya seorang pemimpin untuk ditaati. Ketika ketaatan ditinggalkan maka hancurlah ‘organisasi’ rumah tangga yang dijalankan. Oleh karena itulah, Allah dan Rasul-Nya dalam banyak dalil memerintahkan seorang istri untuk taat kepada suaminya, kecuali dalam perkara yang diharamkan. Meninggalkan ketaatan kepada suami merupakan dosa besar, sebaliknya ketaatan kepadanya diganjar dengan pahala yang sangat besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Al Albani)
Maka seorang muslim hendaknya memilih wanita calon pasangan hidupnya yang telah menyadari akan kewajiban ini.

2. Menjaga auratnya dan tidak memamerkan kecantikannya kecuali kepada suaminya
Berbusana muslimah yang benar dan syar’i adalah kewajiban setiap muslimah. Seorang muslimah yang shalihah tentunya tidak akan melanggar ketentuan ini. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’” (QS. Al Ahzab: 59)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengabarkan dua kaum yang kepedihan siksaannya belum pernah beliau lihat, salah satunya adalah wanita yang memamerkan auratnya dan tidak berbusana yang syar’i. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نساء كاسيات عاريات مميلات مائلات رؤسهن كأسنة البخت المائلة لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا
“Wanita yang berpakaian namun (pada hakikatnya) telanjang yang berjalan melenggang, kepala mereka bergoyang bak punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan bahkan mencium wanginya pun tidak. Padahal wanginya surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Berdasarkan dalil-dalil yang ada, para ulama merumuskan syarat-syarat busana muslimah yang syar’i di antaranya: menutup aurat dengan sempurna, tidak ketat, tidak transparan, bukan untuk memamerkan kecantikan di depan lelaki non-mahram, tidak meniru ciri khas busana non-muslim, tidak meniru ciri khas busana laki-laki, dll.
Maka pilihlah calon istri yang menyadari dan memahami hal ini, yaitu para muslimah yang berbusana muslimah yang syar’i.

3. Gadis lebih diutamakan dari janda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan agar menikahi wanita yang masih gadis. Karena secara umum wanita yang masih gadis memiliki kelebihan dalam hal kemesraan dan dalam hal pemenuhan kebutuhan biologis. Sehingga sejalan dengan salah satu tujuan menikah, yaitu menjaga dari penyaluran syahawat kepada yang haram. Wanita yang masih gadis juga biasanya lebih nrimo jika sang suami berpenghasilan sedikit. Hal ini semua dapat menambah kebahagiaan dalam pernikahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عليكم بالأبكار ، فإنهن أعذب أفواها و أنتق أرحاما و أرضى باليسير
“Menikahlah dengan gadis, sebab mulut mereka lebih jernih, rahimnya lebih cepat hamil, dan lebih rela pada pemberian yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al Albani)
Namun tidak mengapa menikah dengan seorang janda jika melihat maslahat yang besar. Seperti  sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang menikah dengan janda karena ia memiliki 8 orang adik yang masih kecil sehingga membutuhkan istri yang pandai merawat anak kecil, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyetujuinya (HR. Bukhari-Muslim)

4. Nasab-nya baik
Dianjurkan kepada seseorang yang hendak meminang seorang wanita untuk mencari tahu tentang nasab (silsilah keturunan)-nya.
Alasan pertama, keluarga memiliki peran besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Seorang wanita yang tumbuh dalam keluarga yang baik lagi Islami biasanya menjadi seorang wanita yang shalihah.
Alasan kedua, di masyarakat kita yang masih awam terdapat permasalahan pelik berkaitan dengan status anak zina. Mereka menganggap bahwa jika dua orang berzina, cukup dengan menikahkan keduanya maka selesailah permasalahan. Padahal tidak demikian. Karena dalam ketentuan Islam, anak yang dilahirkan dari hasil zina tidak di-nasab-kan kepada si lelaki pezina, namun di-nasab-kan kepada ibunya. Berdasarkan hadits,
الوَلَدُ لِلْفِرَاشِ ، وَلِلْعَاهِرِ الْحَجْرُ
“Anak yang lahir adalah milik pemilik kasur (suami) dan pezinanya dihukum.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits yang mulia ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menetapkan anak tersebut di-nasab-kan kepada orang yang berstatus suami dari si wanita. Me-nasab-kan anak zina tersebut kepada lelaki pezina menyelisihi tuntutan hadits ini.

Konsekuensinya, anak yang lahir dari hasil zina, apabila ia perempuan maka suami dari ibunya tidak boleh menjadi wali dalam pernikahannya. Jika ia menjadi wali maka pernikahannya tidak sah, jika pernikahan tidak sah lalu berhubungan intim, maka sama dengan perzinaan. Iyyadzan billah, kita berlindung kepada Allah dari kejadian ini.
Oleh karena itulah, seorang lelaki yang hendak meminang wanita terkadang perlu untuk mengecek nasab dari calon pasangan.

Demikian beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh seorang muslim yang hendak menapaki tangga pernikahan. Nasehat kami, selain melakukan usaha untuk memilih pasangan, jangan lupa bahwa hasil akhir dari segala usaha ada di tangan Allah ‘Azza Wa Jalla. Maka sepatutnya jangan meninggalkan doa kepada Allah Ta’ala agar dipilihkan calon pasangan yang baik. Salah satu doa yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan shalat Istikharah. Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
إذا هم أحدكم بأمر فليصلِّ ركعتين ثم ليقل : ” اللهم إني أستخيرك بعلمك…”
“Jika kalian merasa gelisah terhadap suatu perkara, maka shalatlah dua raka’at kemudian berdoalah: ‘Ya Allah, aku beristikharah kepadamu dengan ilmu-Mu’… (dst)” (HR. Bukhari)
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shaalihat. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.
Semoga Tulisan Ini Bermanfaat Untuk Anda Semua Dan Semoga Berguna Untuk Kehidupan Didunia Maupun Diakhirat. Amien.

# http://islamdiaries.tumblr.com/post/31911406977/memilih-pasangan-idaman-menurut-sunnah-rasulullah #

Kamis, 12 Februari 2015

I'M FREE

seperti kerumunan burung burung yang terbang dengan bebasnya, tanpa beban, tanpa ada yang mengganggu. ingin sekali hidupku seperti kerumunan burung-burung itu, tetapi kenyataannya aku dan burung-burung itu berbeda secara biologis dan spesies tentunya.
Kehidupan... berbicara mengenai kehidupan memang tidak ada habisnya. dari berbagai peistiwa lucu, senang, gembira hingga peristiwa sedih, membosankan, tegang, kecewa, dll selalu hinggap disetiap detik, jam, hari, bulan bahkan tahun. yap.. aku adalah aku, burung adalah burung. disini aku hidup dengan aturan. dimana aturan itu bisa berasal darimana saja. Dari Allah SWT, dari Sunnah Nabi Muhammad SAW, dari orang tua, dll. Mungkin orang-orang kebanyakan menambahkan "dll" tersebut dengan seorang "pacar". tetapi tidak denganku. dulu, aku memang pernah  memposisikan seorang pacar sebagai "segalanya" di hidupku. tetapi sekarang aku sadar,bahwa seorang pacar belum tentu bisa menjamin bahwa hubungan tersebut bisa membawa ke jenjang yang lebih tinggi, ke jenjang yang diridhoi oleh-Nya.
dari lensa mataku, banyak sekali ku temui orang-orang yang sudah menjalin hubungan sebelum pernikahan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun tetapi tidak sampai ke jenjang yang di halalkan oleh Allah SWT. dan yang paling mengherankan, dua insan yang berpacaran (yang semestinya belum terikat oleh hubungan yang sah) mempunyai aturan-aturan tertentu yang tidak dapat dipungkiri bahwa aturan-aturan tersebut bisa membuat kita lupa dengan Sang Maha Kuasa dan Rasul-Nya seperti halnya : janjian ingin bertemu, kalau salah satu tidak bisa pasti ada yang marah bahkan ketika ia marah, pasangannya itu sampai mohon-mohon dan nangis-nangis agar diterima permintaan maafnya, sedangkan ia tidak sadar akan dosa-dosanya terhadap Allah SWT yang dengan itu ia tidak pernah memohon-mohon agar kesalahan dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT . sekarang aku sadar semua itu adalah hal yang bodoh. sangat bodoh. kenapa? karna.. pertama, kita telah melanggar perintah Allah SWT dengan menjalin hubungan yang belum dihalalkan secara hukum dan syari'at. kedua, kita terlalu terbuai oleh cinta manusia yang pada hakikatnya itu hanya sementara saja sampai-sampai kta melupakan perintah Sang Khalik. yang ketiga, kita rela memberikan apapun demi seseorang yang kita sayang, sampai-sampai sayangnya itu melebihi sayangnya kepada Allah SWT. Na'udzubillahimindzalik.

Selasa, 12 Agustus 2014

Semoga bermanfaat :)


"kamu ngapain berhijab panjang gitu? mau jadi ustadzah?" | berhijab syar'i bukan cuma ustadzah kali.. semua Muslimah juga diperintah

"kamu mau jadi teroris pake hijab panjang kayak gitu?" | kerudung melabuh ke dada dan jilbab lebar itu perintah Allah dear

"hijab biasa aja kali, nggak usah ekstrim, berlebihan ah" | lho, jadi sekarang kamu merasa lebih tau tentang 'hijab syar'i yang benar'?

"iya, hijab panjang kayak kamu itu nggak menarik" | tujuan hijab memang membuatmu nggak diperhatikan, bukan malah menarik perhatian

"berhijab syar'i kayak kamu itu bikin ribet" | justru simpel, nggak banyak jarum, peniti, bahan, belitan, asesoris, temali, kawat

"tapi ya sesuaikan dengan zaman lah" | menyesuaikan zaman atau mode maksudnya? hijab itu ibadah, menyesuaikan Allah harusnya

"percuma aja hijab syar'i kalo kelakuan masih jelek" | hijab syar'i itu doa, agar Allah juga membenahi akhlak, hargai usaha dear

"aku baru mau berhijab syar'i kalo udah siap" | bersiap itu artinya melakukan bukan menanti, berusaha bukan berdiam

"kantor mana yang mau terima hijab syar'i begitu?" | rezeki itu milik Allah, yang taat pasti dibantu, daripada dapet tapi nggak berkah?

"cowok mana yang mau nikahi yang berhijab syar'i?" | yang jelas bukan cowok-cowok yang kamu kenal, tapi mereka yang mengenal Allah, mau

"aku bakal dijauhi temen-temen kalo berhijab syar'i begitu" | Allah akan ganti dengan temen-temen yang lebih baik, yang mendukung yang baik

"hijab syar'i bikin aku terbatas geraknya" | memang hal baik itu mengajak kita pada yang baik dan menjauhi yang buruk

"hijab syar'i itu nggak gaul" | memang kita bukan untuk digauli, tapi dihormati dan dimuliakan, sebagaimana perintah Allah

"nggak, aku nggak bisa berhijab syar'i" | nggak bisa beda dengan nggak mau, Allah wajibkan pasti kita bisa kalau kita mau

"hijab syar'i itu gimana sih?" | simpel, gamis lebar tak transparan, dipadu kerudung panjang menutupi dada, dan kelakuan tidak berlebihan

"maksudnya gamis lebar?" | pakaian yang tak menampakkan lekuk tubuh, dan diulurkan ke seluruh tubuh, seperti gamis, liat QS 33:59

"maksudnya kerudung panjang?" | kain yang dipakai untuk menutupi kepala, sampai menutup pada keseluruhan dada, liat QS 24:31

"maksud kelakuan tak berlebihan?" | jangan berbuat semua hal yang bakal mengundang perhatian kepadamu, tabbaruj itu, liat QS 33:33

"misalnya tabbaruj?" | baju yang terlalu ribet, gaya foto di-unyu-unyu-in, suara di-kiyut-kiyutin, semua yang menarik perhatian lelaki

"hehe.. sering tuh liat yang begitu" | banyak, haus perhatian lelaki, seneng kalo fotonya dikomen lelaki dengan "subhanallah ukhti.."

"jadi nggak boleh pasang PP diri gitu?" | bukan gitu, cari PP yang nggak undang fitnah aja, kadang tanpa sadar PP kita pilih yang caper

"oh, jadi hijab itu kelakuan juga ya?" | bener, emang mau foto kita didownload, dinikmati cowok sedunia maya? atau jangan-jangan demen?

"wah, susah juga ya berhijab syar'i?" | susah tapi bukan nggak mungkin, selangkah demi selangkah, sadar dan mau taat itu bagian pahala

"terus aku mulai darimana?" | mulai dengan cari komunitas berhijab syar'i, yang paling penting ikut kajian rutin biar pemahamannya naik

"aku masih bimbang" | mulailah melangkah, bimbang akan sirna, lakukan karena Allah insyaAllah mudah, banyak yang sudah kini giliranmu

ini Hijab Syar'i = Khimar (QS 24:31) + Jilbab (QS 33:59) - Tabarruj (QS 33:33) 

-Dikutip dari Posting-an Ustadz Felix-

Jumat, 01 Agustus 2014

"Bangku SMA" ku sudah habis

Tak terasa sudah 18th aku mengarungi lika-liku perjalanan panjang dalam hidupku. Sekarang hendak memasuki awal tahun ajaran semester pertama di bangku perkuliahan, setelah 3th sudah aku mengenyam pendidikanku di bangku SMA.
Yaa... Bicara tentang "Bangku SMA" itu kita seperti melihat banyak hal tersirat di dalamnya, tetapi akan menjadi hal yg tersurat jika kita mengalaminya langsung. Kisah sedih, senang, gembira, heboh, kesal, jenuh seringkali kita jumpai sewaktu di "Bangku SMA". Banyak sekali pelajaran tentang kehidupan yang telah aku ambil dan aku alami dari "Bangku SMA" ini. Mulai dari hal percintaan yang menyakitkan, kesetiakawanan antar teman, menjaga persahabatan, bagaimana memposisikan keadaan teman ketika hendak berbicara, bagaimana berhadapan dengan guru dalam situasi apapun, dll..
masih teringat jelas di otakku ketika aku sedang menyendiri di balkon depan kelasku, aku memikirkan betapa banyak kenangan, kejadian-kejadian apapun yang telah aku alami di sekolah ini yang mungkin saja aku merasa tidak mau pisah dengan momen-momen yang telah membekas di otakku. dan dengan seiring berjalannya waktu aku sudah melewati itu semua, kini aku sudah memulai babak baru di dalam kehidupanku, yaitu menjadi seorang mahasiswi. 
sempat terfikir olehku bagaimana situasi, keadaan, momen-momen sewaktu di perkuliahanku nanti. apakah sama ketika aku duduk di "Bangku SMA"? ah.. menurutku akan jauh berbeda. aku akan mengenal teman-teman baru lagi, mengenal lingkungan baru lagi, mengenal attitude teman-teman baruku lagi, berusaha untuk mengenal dan beradaptasi terhadap lingkungan yang baruku nanti. Jujur saja, itu semua adalah hal yang tak mudah aku jalani begitu saja, itu semua butuh proses.. 
"Bangku SMA" ku sudah selesai. tidak ada lagi yang namanya bercanda bebas dengan teman-teman sekelas, tidak ada lagi yang namanya tugas-tugas dari guru yang membuat kita semua jadi kelimpungan, tidak ada lagi yang namanaya contek-menyontek mengerjakan PR maupun disaat mengerjakan ulangan, tidak ada lagi yang namanya ke kantin ketika proses KBM sedang berlangsung atau ketika guru tidak masuk kelas, tidak ada lagi yang namanya alasan mau ke kamar mandi tapi sebenarnya malah ke kantin, dll.. 
kini semua itu sudah tersimpan rapih di memori otakku dan di dalam lemariku.
aku akan sangat merindukan semua itu, ketika aku sedang mengingat semua hal tentang "Bangku SMA" :')

Rabu, 25 Juni 2014

Hijab Syar'i

Assalamu'alaikum wr.wb.
para wanita yg insyaAllah dimuliakan oleh Allah SWT. sudahkah anda berhijab? apabila sudah bagaimana model berhijab anda? apakah sesuai yg diajarkan oleh islam, yaitu hijab yang syar'i? atau hijab model-model jaman sekarang?
tahukah anda hukum berhijab bagi wanita yg sudah baligh? hukum berhijab bagi wanita yg sudah baligh itu adalah WAJIB. bagaimana?
lihat ini : ini Hijab Syar'i = Khimar (QS 24:31) + Jilbab (QS 33:59) - Tabarruj (QS 33:33) silahkan dicari, dibaca, kemudian diterapkan :). di dalam ketiga surat tersebut dijelaskan secara benar mengenai hijab syar'i yg telah disyari'atkan kepada kita kaum muslimah.


naahh ini gambar di baca dan dilihat baik-baik yaa :)













nih aku perlihatkan siapa saja wanita yg sudah menerapkan hijab syar'i di kehidupannya dan tentunya mereka tidak malu dengan hijab panjang yg mereka pakai dan memang diwajibkan untuk wanita muslim yg sudah baligh 


1. Oki Setiana Dewi. wanita yg bermain dalam film Ketika Cinta Bertasbih ini terihat anggun dengan gaya hijab panjangnya yg menutupi auratnya dari atas kepala sampai kaki.
walaupun berhijab panjang, lantas kita tidak menjadi jelek atau kuno, melainkan terlihat lebih anggun daripada yg tidak memakai hijab atau yg behijab tidak syar'i, dan tentunya mulia di mata Allah :)







2. Lyra Virna. wanita ini dulu tidak berhiab dan kisah kehidupannya pun amat pahit. dia menikah dengan pria yg dia cintai tapi orang tuanya tidak merestui. dan sampailah mereka berdua bercerai, karena suami yg dia kira baik, mala ternyata seorang penipu. setelah kejadian itu dia jadi jarang terlihat di televisi, dan akhirnya dia muncul lagi dengan penampilan yg berbeda. liat deh dia sudah memakai hijab yg syar'i.. subhanallah :) mungkin ini suatu hidayah yg Allah berikan kepadanya. dan dia terlihat lebih cantik dan anggun mengenakan hijab panjangnya. dan tentunya dia tidak malu dengan hijabnya itu :) di gambar yg kedua, Lyra Virna yg mengenakan hijab yg ada brosnya :)


3. lihat deh ke 6 wanita itu, mereka semua berhijab secara syar'i. berbaris dari kiri ke kanan dengan warna hijab yg bervariasi dan gamis yg bisa dibilang sederhana, membuat mereka terlihat sangat anggun dan soleha :) tuh lihat, mereka ber6 aja gak malu sama hijab panjangnya
naahh itu adalah beberapa figur artis dan wanita-wanita muslimah yg sudah mengenakan hijab secara syar'i. gimana denganmu? apakah masih tidak mau berhijab? atau berhijab alakadarnya (tdk sesuai syar'i)? oiyaa.. sering ada istilah begini "Jilbab-in dulu hatinya, baru kepalanya" YOU SHOULD KNOW !! istilah itu tidak dibenarkan sama sekali. yg ada tuh begini "bagi wanita yg sudah baligh WAJIB baginya mengenakan hijab secara syar'i, sambil diperbaiki akhlaknya agar sesuai dengan hijab yg dipakainya"mereka  berhijab syar'i tidak semata-mata hanya mementingkan penampilan saja, tetapi juga melaksanakan ketaatannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. jadi? masihkan anda tidak mau berhijab? padahal di Al-Qur'an itu sudah dijelaskan WAJIB hukumnya :)

lihat nih wanita-wanita yg mengenakan hijab tapi telanjang(tidak syar'i). ke-8 foto wanita yg berhijab ini tidak sesuai syari'at yg diajarkan Rasulullah SAW. Sesungguhnya mereka ini hanya menampilkan sisi menariknya aja, tanpa melaksanakan ketaatan kepada ALLAH SWT dan Rasul-Nya. Astaghfirullah .....







Jumat, 11 April 2014

Sekilas About My Class >> XI - XII IPA 1

    Sekolah – Kelas menjadi rumah kedua buat gua. Hari-hari menjadi pelajar, pengenalan jati diri dari kekanak-kanakan hingga mungkin saat ini bisa dibilang cukup dewasa untuk tau berbagai hal yang semestinya orang dewasa tau. Dalam satu rumah pasti ada sebuah “keluarga”, dan keluarga kedua gua adalah “EXACT ONE” kita ngejalanin hari-hari dalam sebuah keluarga besar yang terdiri dari 40 kepala dengan 13 laki-laki dan 27 perempuan. 2 tahun kita bersama, suka duka selalu kita lalui apapun keadaannya. Kalian bisa panggil kita dengan “IDIOTS CLASS”, kenapa gitu? Hmm kalo gua cerita tentang kebaikan kita itu akan membuat dosa besar dihidup gua yang ngga akan terhapuskan. Jadi, gua akan cerita kelakuan bodoh yang pernah kita lakuin semasa SMA ini. .

1. Dihukum karena sering bolos PM. Pelakunya adalah hampir seluruh anak laki-laki dikelas dan sebagian anak perempuan yaa bisa dibilang gua juga jadi langganan bolos pm, haha..

2. Diceramahin karena bolos keputrian. Kalo buat yang ini kayanya lebih ke gua sih, karena yang biasa ditegor Bu Rina itu yaa cuma gua, eh tapi ngga juga sih karena ada beberapa juga kok anak cewe yang suka males keputrian (beladiri)..

3. Jemur di lapangan karena nonton film “Breaking Dawn part II”. Perkara ini berawal karena mapel yang seharunya diisi sama Pak Widodo, beliau ngga hadir karena kesibukannya dan saat itu gua bawa laptop dan bisa dibilang film yang baru keluar beberapa minggu di bioskop itu kebetulan banget gua punya filenya, dari dukungan beberapa pihak akhirnya kita ngisi kekosongan itu dengan nonton film tersebut, berjalan cukup lama tiba-tiba guru piket masuk dan memergoki kita lagi nonton tanpa mengerjakan tugas yang diberikan, alhasil kita sekelas dihukum dijemur dilapangan + penyitaan seluruh laptop di kelas.

4. Masa-masa ngasih kejutan ultah buat Bu Lina dan Pak Widodo. Kejutan ultah ini sebagai bentuk terimakasih kita atas jasa mereka selaku guru mtk dan guru fisika yang selalu membuat kelas tenang saat pelajarannya, kita pun selalu menghargai pelajaran mereka dengan semangat walau sebenarnya mapel tersebut membuat kepala pusing tujuh keliling.

5. Jadi kasus karena kelas kita ketauan punya bocoran soal TIKOM. Sebenernya soal ini kita dapet dari guru yang bersangkutan, tapi karena kecerobohan kita, ada salah satu anak kelas yang keceplosan, alhasil Pak Tris dan Bu Dyah cek komputer kelas dan nemuin file soal tersebut.

6. Dikeluarin Pak Deny karena nonton film saat mapelnya kosong. Pelakunya Cuma beberapa (termasuk gua) ini ngga sengaja terjadi, karena kita dapet kabar dari guru piket yang bilang Pak Deny ngga bisa masuk kelas karena kesibukannya dan diberi tugas tapi karena emang kita males buat ngerjainnya jadi kita putuskan buat nonton dunia lain di youtube. Kita ngga tau kalo akhirnya malah Pak Deny masuk kelas dan memergoki kita lagi ngumpul nonton film dan apesnya kita dikeluarin dari kelas.

7. Ngebuat Miss. Novi murka liat kelakuan kita dikelas. Beliau adalah guru B.Inggris yang bisa dibilang agak keras dan disiplin. Perkara ini beliau sangat murka karena bisingnya kelas yang susah untuk dikendalikan.

8. Pending ujian praktek Agama Islam karena Pak Maryo jengkel dengan ulah kita. Awal ceritanya adalah kita terbagi atas 4 kelompok untuk ujian praktek sekolah, jam yang ditentukan adalah tepat pukul 07.00 tapi karena kelalaian kita alhasil kita kumpul diMusholla sekolah pukul 07.30, terlambat 30 menit membuat beliau beranggapan bahwa kita menggampangkan ujian prakteknya, padahal bukan masalah itu melainkan ada beberapa telat dateng ke sekolah sedangkan yang diperbolehkan ujian adalah kelompok yang telah lengkap anggotanya.

9. Sunyi menjadi hal “HARAM” untuk kelas kita. Bagi kalian pecinta musik metal bisa deh mencicipi rasanya berada dikelas gua, sama halnya kok. Diantara kubu cewe maupun cowo sama-sama berisik, entah dengan banyolan, coment ngga penting, kelakuan iseng yang menimbulkan tawa, atau apapun yang menghasilkan suara yang hampir mengalahkan suara petir.

Diatas barulah sebagian kelakuan bodoh yang kita lakuin selama 2 tahun ini. Namun, dibalik keidiotannya, kita punya segudang kebaikan yang terpenting kita selalu solid dalam apapun. Kita selalu ngebodoh bareng-bareng dll. Kenangan sekecil apapun ngga akan pernah gua lupain, karena dalam keluarga ini gua hidup 2 tahun bareng 39 lainnya. Makasih kalian pernah berarti dihidup gua..


You're My Everything


When I went go to bed last night, my last thought was of you.
When I woke up this morning, my first thought was of you.
You are my everything; my sun, my stars, my sky.
You are my everything… and this is the reason why:
For when we met it was fate, fate from the soul within.
For when we met it was choice, choice to be your friend.
For when we first laughed together, I knew it was meant to be.
For when I fell in love, I knew you had fallen in love with me.
You are my everything, my breath belongs to you.
You are my everything, hold these words to be true.
You are my everything and
I’ll always love you…
and whats more
I know you’ll always love me too.